Malam ini telah habis semua air mata, isak tangis, canda tawa dan suara serta cemilan gue *loh?
Teringat kejadian beberapa waktu jam lalu, dimana gue sendiri gak tau mengapa hal itu bisa terjadi.
Rasa malu, bersalah, sedih, sakit bercampur aduk dan terasa begitu sangat menyesakkan dada.
Gak sanggup tuk mengungkapkannya, gak sanggup tuk melupakannya.
Sedih jika harus kehilangan sesosok gaib yang tak dirindukan seperti lu.
Dan kenapa ini semua harus terjadi? *nyanyi lagu D'Masive
And tonight for the first time gue nangis di depan orang lain yang lebih tepat nya adalah seorang cowok, OMG! kemana larinya muka gue, semoga dia baik-baik saja dan gak kecape'an selama pelariannya #BukanKawinLari *LoL
Secara gue gak pernah menampakkan air mata di depan orang, walaupun itu sama mama gue sendiri. *terhitung sejak gue puber, waktu kecil gak dihitung ya.
Hilir mudik silih berganti, kita tetap tak beranjak dari pijakan masing-masing, waktu seolah berjalan dengan amat lambat.
Entah apa yang ada dibenak kita, mungkin berharap semuanya cepat berakhir dan berlalu.
Tiba pada puncaknya, semua keluh kesah dan amarah yang membentuk cairan magma yang melompat tinggi keluar dari persembunyiannya.
Menampakkan wujudnya berupa kekecewa'an yang teramat mendalam.
Meskipun begitu, lu gak bisa menyembunyikan rasa kepedulian lu itu.
Mau tau dimana?
Saat lu mengahmpiri dan mengajak gue untuk pulang, padahal itu saat kondisi ditengah api membara (baca:amarah).
Yang pada akhirnya membuka lembaran baru, menuliskan cerita, menyiratkan sebuah makna, mengukir kisah antara dua insan ditengah dinginnya malam yang semakin larut, dan memendam suasana ditengah rintik hujan yang terus berjatuhan.
Dan seperti yang udah pernah gue bilang, Never wanna lose you, so don't go and leave me alone.
Note : Maafkan banyak bahasa hiperbola dan konotasi yg berlebihan dan gak cocok, yang penting i don't care ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar